Sabun Kulit Pisang, Sabun Yang Ramah Lingkungan Dibuat Dengan Bahan Dasar Limbah Kulit Pisang

Sabun kulit pisang merupakan produk ramah lingkungan yang dapat dikembangkan untuk membantu UMKM kreatif di masa pandemi COVID-19. Tiga puluh lima persen bagian buah pisang adalah kulitnya, sehingga dihasilkan limbah kulit pisang sekitar 36 juta ton tiap tahunnya. Kulit pisang mengandung mineral yang cukup tinggi seperti kalium. Kalium merupakan bahan baku utama dalam pembuatan sabun.

Kulit pisang dicuci bersih dan kemudian dikeringkan untuk mengurangi kandungan airnya. Setelah itu, dilakukan pengabuan sehingga diperoleh abu kalium karbonat yang berfungsi sebagai bahan baku utama pembuatan sabun. Kemudian, abu tersebut dicampurkan dengan gula, gliserin, VCO (Virgin coconut oil) dan dipanaskan sehingga terbentuk adonan yang siap dicetak menggunakan cetakan yang diinginkan.

Sabun kulit pisang memiliki karakteristik padat dan dapat berfungsi untuk merawat kulit. Pemanfaatan kulit pisang tersebut bertujuan mengurangi penggunaan bahan kimia dalam sabun, menambah nilai guna limbah kulit pisang sehingga dapat menciptakan UMKM yang mampu mendorong perekonomian di masa pandemic COVID-19.