SKRIND, Alat pengukur suhu dan pemberian nomor antrian otomatis
Infeksi nosocomial adalah infeksi yang didapat oleh penderita, ketika penderita dalam proses asuhan keperawatan di rumah sakit. Infeksi nosocomial dan pelanggaran patient safety dapat terjadi ketika pengunjung tidak dibatasi. Pengunjung pada puskesmas merupakan kelompok beresiko terjadinya infeksi nosocomial karena dapat menjadi sumber ataupun pembawa suatu penyakit yang dapat dibawa dari atau ke rumah sakit. Pengunjung carrier dapat menjadi resiko bagi pasien yang sedang melakukan pengobatan di puskesmas, sehingga infeksi nosocomial dari pengunjung ini akan menjadi ancaman bagi keselamatan pasien jika pengunjung tidak dibatasi jumlahnya.
Melihat kondisi pelayanan kesehatan primer di Indonesia yaitu puskesmas yang dimanfaatkan oleh 63,77% penduduk Indonesia. Tentunya sangat dikhawatirkan menjadi klaster penyebaran Covid-19 di pelayanan kesehatan. Kondisi puskemas terutama di darah yang jauh dari ibu kota propinsi, yang mengalami jumlah tenaga medis yang terbatas. Berdasrkan data kemntrian Kesehatan Indonesia jumlah tenaga kerja dengan penduduk yang dilayani khususnya di pulau jawa adalah sebesar 1 : 10, artinya setiap 1 orang tenaga medis melayani 10.000 penduduk didaerah tersebut. Hal itu jelas mengakibatkan tenaga kesehatan masih kurang, segingga dibutuhkan adanya pemanfaatan teknologi yang bisa membantu tenaga medis. Sehingga dibutuhkan inovasi yang dapat membantu tenaga medis dalam melakukan pelayanan terutama pada sistem administrasi pendaftaran yang mengurangi kontak langsung antara pasien dan tenaga medis sehingga bisa mencegah penyebaran Covid-19 dan infeksi nosocomial di fasilitas kesehatan tingkat 1. Sistem ini dinamakan SKIRND : Skrining otomatis Berbasis IoT Untuk Meminimalisir Penyebaran COVID- 19 di Faskes TK I. Alat ini diciptakan touchless sehingga dalam jangka panjang bisa mengurangi penggunaan diisinfektan dan handsanitizer yang kurang ramah lingkungan. Alat ini berpeluang sangat besar untuk dapat diterapkan tidak hanya di puskesmas dan tak hanya sebagai solusi dari Covid-19, namun bisa diterapkan di tempat pariwisata, fasilitas pendidikan dan juga menjadi solusi bagi permasalahan lain yaitu infeksi nosocomial dan patient safety sehingga dalam jangka panjang akan tetap bermanfaat.